fbpx

Orang Dalam di Dunia Profesional

Misteri ‘orang dalam’ ini seringkali memiliki makna yang ambigu. Pada dasarnya, ‘orang dalam’ dapat diartikan sebagai karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, dan merekomendasikan orang yang dikenalnya untuk bekerja di perusahaan yang sama. Apakah hal ini salah? Tentu tidak. Dalam hal ini, rekomendasi hanyalah sebatas referral, tanpa usaha untuk mempengaruhi maupun memaksa pihak recruiter dalam pengambilan keputusan. Konkritnya, karyawan tersebut hanya bertindak sebagai perantara dalam menyampaikan resume orang yang dikenalnya.

Mendapatkan pekerjaan melalui bantuan orang dalam bukanlah suatu rahasia lagi, ada banyak pelamar masih menggunakan orang dalam untuk melamar pekerjaan, demikian juga perusahaan masih banyak menerima titipan orang dalam untuk diterima bekerja, tidak terkecuali perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Praktek seperti ini membuat banyak pelamar kerja yg tidak punya orang dalam menjadi frustasi karena dianggap tidak fair.

Melamar kerja lewat orang dalam jauh lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan kerja dibandingkan mengikuti proses seleksi. Sayangnya, hal ini memiliki konotasi negatif dan erat dihubungkan dengan nepotisme. koneksi tidak hanya membantumu untuk mendapatkan kerja. Koneksi juga dapat membantu perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dengan kemampuan terbaik.

Menggunakan koneksi untuk mendapatkan wawancara kerja berarti kamu akan memasuki proses perekrutan dengan hubungan dan tingkat kepercayaan yang baik dengan perusahaan. Banyak orang yang mendapatkan pekerjaan impiannya berkat koneksi yang diiringi oleh kemampuan yang mumpuni. Jadi jangan khawatir, melamar kerja lewat koneksi pribadi tidak selalu bermakna nepotisme selama kamu bisa membuktikan kemampuanmu.

Jika dilihat kembali, ‘orang dalam’ sejatinya adalah pihak yang netral, Jika perusahaan tahu bagaimana memanfaatkan dan menanganinya, itu akan menjadi keuntungan. Namun, jika pihak perusahaan lalai dalam menerapkan pola asuhnya, itu akan menjadi bumerang juga. itu tergantung pada bagaimana mengelola ‘orang dalam’ terseut. Orang dalam adalah semacam pisau bermata dua, iya kan?



Yuk Tanya Radja Digital