fbpx

Kinerja Ekspor Karet Sumut Terus Membaik, Ekspor Karet Naik 30%

Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara (Sumut) untuk pengapalan Januari 2023 naik signifikan 11,7% menjadi 29,585 ton MoM dibandingkan Desember 2022. Bahkan, peningkatan untuk pengapalan ekspor mencapai 30 persen dibanding November 2022.

“Secara YoY untuk periode Februari 2022 sampai dengan Januari 2023 terjadi kenaikan sebesar 8,96% menjadi 347,124 ton dibandingkan periode Februari 2021 sampai dengan Januari 2022,” kata Edy, Selasa (21/2).

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Edy Irwansyah mengatakan, kenaikan ini belum mampu mencapai rata-rata normal ekspor bulanan sekitar 38-40 ribu ton. Edy menyebutkan, bahwa peningkatan ekspor pada Desember 2022 ini terjadi lantaran ada pemulihan pengiriman dan permintaan dari negara konsumen.

“Adanya peningkatan ekspor dipengaruhi membaiknya pengiriman yang disebabkan delay shipment dan membaiknya permintaan dari negara konsumen utama,” ujarnya. Edy mengatakan negara tujuan ekspor bulan Desember sebanyak 28 negara. Adapun 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut, di antaranya Jepang (32,4%), USA (11,4%), Brazil (9,2%), Turki (8,3%), dan Belgia (4,8%).

Dengan mulai membaiknya pengapalan ekspor, Edy berharap tahun 2023, ekspor karet dapat kembali pulih. Namun begitu, ia juga mengingatkan kepada petani karet untuk bersiap menghadapi musim gugur daun.

“Ekspor untuk pengapalan Januari 2023 diharapkan dapat membaik seiring mulai berangsur membaiknya harga dan permintaan. Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 13 Januari sebebesar 136,8 sen AS per kg. Sedangkan kondisi pasokan bahan baku di Sumatera Utara akan terganggu akibat berkurangnya produksi yang diakibatkan saat ini kebun karet sudah memasuki fase gugur daun,” pungkasnya.



Yuk Tanya Radja Digital