Digitalisasi UMKM, Sepenting apa
Pemerintah sangat berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, karena UMKM adalah sektor yang sangat penting bagi pemulihan ekonomi. Pada era digital seperti saat ini, bahwa digitalisasi sangat penting bagi pengembangan UMKM. Tidak hanya untuk memperluas target pasarnya, namun juga untuk mendorong pertumbuhan.berbagai upaya dukungan yang telah pemerintah lakukan untuk UMKM yang terdampak di masa Pandemi Covid-19, terutama terkait permasalahan pendanaan seperti misalnya diberikannya Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan Penjaminan Kredit UMKM. Sedangkan, secara lebih spesifik terkait penguatan fondasi UMKM dalam ekosistem ekonomi digital, pemerintah juga turut berupaya menciptakan “Super Smart Society” dengan penyeimbangan layanan melalui teknologi yang mampu mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik. Hal tersebut dilakukan dengan mengupayakan sinergi dari aspek marketplace, sharing economy, smart appliances, dan e-education (pembelajaran UMKM).
“Peran digital sangat penting. Indonesia memiliki pasar yang sangat besar dan itu merupakan potensi ekonomi digital kami. Dalam ekosistem ekonomi digital, e-commerce masih menjadi pendorong pertumbuhan paling signifikan di semua negara ASEAN, dan hal itu juga terjadi di Indonesia,” terang Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat menyampaikan pidato kunci pada Webinar Indonesia-Japan Policy Research Forum for Asia dengan tema Enhancing SME’s Innovation and Competitiveness: The Role of Finance and Digital Technology, Rabu (23/02). Sebelumnya, Wamenkeu mengatakan bahwa dari sejak awal pandemi pemerintah Indonesia sangat memahami bahwa UMKM akan sangat terpengaruh oleh pandemi. Maka, sejak awal Pemerintah Indonesia telah banyak merancang dukungan anggaran untuk UMKM agar mampu bertahan melewati pandemi. Menyambung mengenai program digitalisasi, Wamenkeu mengatakan bahwa masih ada tantangan yang harus diwaspadai. Kesenjangan digital masih sangat banyak terjadi di Indonesia. Selama pandemi, tantangan ini terlihat pada sektor pendidikan dimana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sangat dipengaruhi oleh koneksi digital. Kesenjangan ini terlihat terutama di daerah terpencil Indonesia.
Meskipun gaya hidup serba digital sudah terjadi dalam berbagai lini kehidupan, tetap saja banyak pelaku UMKM yang ogah melek digital dan masih terbiasa menjalankan bisnis secara tradisional. Padahal dengan upaya digitalisasi UMKM, ada banyak keuntungan yang didapat seperti berikut ini:
1. Perubahan gaya Hidup
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, wabah corona menjadikan semua orang membatasi kegiatan sosial. Satu-satunya penghubung antar manusia hanyalah smartphone yang berakses internet. Perlahan gaya hidup ini akhirnya menyebar dari perkotaan hingga pedesaan, sehingga pelaku UMKM tentu harus sadar diri dan beradaptasi dengan kondisi.
2.Lebih profesional
Dengan digitalisasi UMKM tidak hanya berpotensi meraup lebih banyak pelanggan, tapi juga mulai memasuki babak persaingan baru di ranah industri modern. Walaupun masih menyandang status UMKM, bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih dari calon pelanggan jika sudah memiliki sosial media dan website sebagai media pemasaran.
3. Menjangkau Lebih Banyak Target Pasar
Dengan adanya upaya digitalisasi UMKM, para pelaku bisnis kecil ini dapat mengenalkan produk tanpa batas. Lantaran pengguna internet berasal dari berbagai pelosok dunia, bukan tak mungkin kalau produk sambel Anda di Jawa Timur, dibeli oleh orang Papua atau WNI yang tengah menetap di Jerman hingga Kanada. Untuk mencapai pemasaran seperti ini, Anda bisa menggunakan media sosial, media online hingga website pribadi. Tak perlu repot harus buka-tutup toko, seluruh metode digital ini bisa diakses dalam waktu 24 jam dalam seminggu. Sehingga bakal jauh lebih menjanjikan daripada sekadar pasang banner atau sebar brosur di pinggir jalan.